Berita

  • Home
  • Berita Detail

Cara mengatasi mata lelah

  • Inst. Promkes
  • 18/10/2022

 Cara mengatasi mata lelah

Narasumber : Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A ( RSMH,Palembang)

 

 

 

Aktivitas atau pekerjaan sehari-hari terkadang menuntut kita untuk menggunakan mata kita secara terus-menerus, sehingga mata lelah pun sulit untuk dihindari. Sama seperti halnya tubuh yang letih ketika terus dipakai beraktivitas, mata biasanya akan mengalami kelelahan saat dipakai menatap layar gadget dalam waktu lama. Kondisi tersebut biasa dikenal dengan nama eye strain alias mata lelah. Menghantui para pecandu layar, ada sejumlah hal yang wajib untuk diperhatikan supaya terhindar dari gangguan mata satu ini.

Ketika berkonsentrasi pada tugas visual yang intens, seperti terus menerus fokus pada buku atau monitor komputer, otot siliaris dan otot ekstraokular menjadi tegang. Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri atau nyeri pada bola mata. Menutup mata selama sepuluh menit dan mengendurkan otot-otot wajah dan leher setidaknya sekali dalam satu jam biasanya dapat meredakan masalah.

Sebuah halaman atau foto dengan gambar yang sama dua kali, tetapi sedikit bergeser (dari kesalahan pencetakan, kamera bergerak selama pemotretan, dll.) dapat menyebabkan ketegangan mata karena otak salah mengartikan kesalahan gambar sebagai diplopia dan sia-sia mencoba menyesuaikannya. gerakan menyamping dari dua bola mata untuk menggabungkan dua gambar menjadi satu.

Ketegangan mata juga dapat terjadi saat melihat gambar yang kabur (termasuk gambar yang sengaja diburamkan sebagian untuk sensor), karena otot siliaris yang menegang berusaha dengan sia-sia untuk memfokuskan gambar yang kabur.

Gejala mata lelah meliputi:

1. Mata perih, lelah, perih atau gatal

2. Mata berair atau kering

3. Penglihatan kabur atau ganda

4. Sakit kepala

5. Sakit leher, bahu atau punggung

6. Peningkatan kepekaan terhadap cahaya, yang disebut fotofobia

7. Sulit berkonsentrasi

8. Merasa bahwa Anda tidak dapat menjaga mata Anda tetap terbuka

Umumnya, pengobatan untuk kelelahan mata terdiri dari:

·Mengistirahatkan mata.

·Mengubah lingkungan kerja untuk mengurangi pantulan, silau dan pencahayaan terang, serta meningkatkan kelembapan ruangan.

·membuat perubahan dalam kebiasaan sehari-hari atau lingkungan Anda.

·Beberapa orang mungkin memerlukan perawatan untuk kondisi mata yang mendasarinya.

·Bagi sebagian orang, memakai kacamata yang diresepkan untuk aktivitas tertentu, seperti penggunaan komputer atau membaca, membantu mengurangi kelelahan mata.

·Mengenakan kacamata resep yang tepat atau menyesuaikan font. Kacamata bingkai besar mengurangi pergerakan udara di permukaan kornea dan membantu mencegah pengeringan. Lensa kontak, di sisi lain, memperburuk kekeringan.

·Spesialis mata Anda mungkin menyarankan agar Anda mengambil istirahat mata secara teratur untuk membantu mata Anda fokus pada jarak yang berbeda

·Untuk mengatasi mata lelah, ada sejumlah cara yang dapat dilakukan penderita, salah satunya dengan menggunakan lensa korektif.

·Menggunakan air mata buatan yang dijual bebas.

Apabila mengalami mata lelah karena terlalu lama menatap gadget, lakukan hal berikut:

·meningkatkan resolusi layar dan mengurangi pencahayaan sekitar dapat membantu.

·Menyesuaikan jarak mata dengan layar komputer maupun bahan bacaan juga bisa meredakan gejala .

·Terapkan prinsip 20-20-20 jika Anda harus bekerja di depan layar untuk waktu yang lama. Setelah menatap layar komputer selama 20 menit, arahkan pandangan ke titik lain sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.

·cobalah sesekali berdiri, bergerak, dan regangkan lengan, kaki, punggung, leher, serta bahu.

·Jaga agar mata Anda tetap lembab, dengan mengedipkan mata atau menggunakan air mata buatan, untuk mencegahnya mengering.

·Posisikan layar digital Anda sedikit lebih jauh dari tempat Anda biasanya memegang bahan bacaan. Layar juga harus bersih dan bebas debu, selalu dalam fokus yang tepat dan dengan kecerahan layar yang sesuai dengan pencahayaan di sekitar Anda.

·Saat menggunakan layar desktop selama bekerja atau belajar dari jarak jauh, letakkan layar Anda pada atau sedikit di bawah ketinggian mata.

·Minimalkan pantulan cahaya dan silau. Ini dapat dicapai dengan pelindung layar yang mengurangi silau dan kacamata anti-reflektif.

Apabila mata lelah masih terus terjadi atau semakin mengganggu meski Anda telah melakukan langkah-langkah di atas, sebaiknya segera pergi ke dokter mata untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dokter akan mendiagnosis gangguan pada mata dan menentukan perawatan yang tepat.

Bicaralah dengan dokter mata atau dokter mata Anda, karena beberapa orang yang biasanya tidak membutuhkan kacamata mungkin memerlukan lensa korektif untuk pekerjaan komputer, terutama jika Anda berusia di atas 35 tahun.

 

Referensi:

Coles-Brennan, C., Sulley, A., & Young, G. (2019). Management of digital eye strain. Clinical and Experimental Optometry102(1), 18–29. https://doi.org/10.1111/cxo.12798

Prayoga, H. A. (2014). Intensitas pencahayaan dan kelainan refraksi mata terhadap kelelahan mata. Jurnal Kesehatan Masyarakat9(2), 131–136.

Rosenfield, M., & Mcoptom, M. R. (2016). Computer vision syndrome (a.k.a. digital eye strain). Optometry in Practice17(February), 1–10. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/295902618

Sheppard, A. L., & Wolffsohn, J. S. (2018). Digital eye strain: Prevalence, measurement and amelioration. BMJ Open Ophthalmology3(1). https://doi.org/10.1136/bmjophth-2018-000146

Sumber foto: Doc RSMH

( DOC, PROMKES, RSMH)