Berita

  • Home
  • Berita Detail

Jangan anggap enteng nyeri pinggang

  • Inst. Promkes
  • 25/07/2022

Jangan anggap enteng nyeri pinggang

Narasumber : Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. A ( RSMH Palembang)

 

 

 

Nyeri pinggang adalah keluhan yang sering timbul terkait dengan suatu pekerjaan dan aktivitas. Nyeri punggung bawah termasuk ke dalam masalah kesehatan, termasuk didalamnya adalah masalah kesehatan kerja. Nyeri yang dirasakan pada punggung bawah berasal dari tulang belakang, otot, saraf atau struktur lain pada daerah tersebut. Sakit pinggang paling sering disebabkan oleh cedera otot atau sendi di area pinggang, bisa akibat posisi tubuh yang salah, mengangkat benda berat, atau melakukan gerakan secara berulang. Sakit punggung bawah ini juga bisa disebabkan oleh gangguan pada organ ginjal, infeksi, atau masalah tulang belakang.

Masalah yang muncul saat ini adalah sikap dan lama duduk yang dapat menimbulkan keluhan nyeri pinggang dan timbul biasanya pada usia muda dewasa ini. Sikap duduk yang salah dapat menyebabkan ketegangan pada otot-otot punggung bawah dan menimbulkan kerusakan jaringan sekitarnya sehingga memicu adanya keluhan nyeri pinggang. Duduk dalam waktu yang lama juga dapat menjadi faktor resiko terjadinya nyeri pinggang.

Secara histologis penyebab umum dari nyeri pinggang adalah proses peradangan pada jaringan di sekitar area punggung bawah atau pinggang sehingga mencetuskan rasa sakit. Peradangan itu sendiri dapat ditimbulkan oleh beberapa hal yang dapat mempengaruhinya.

Dalam banyak kasus, sakit pinggang terjadi akibat cedera pada otot pinggang. Cedera sering kali disebabkan oleh gerak pinggang yang tiba-tiba dan berulang, misalnya saat bermain golf, atau karena mengangkat benda yang terlalu berat.

Sakit pinggang juga bisa terjadi akibat duduk terlalu lama, terutama bila salah posisi duduk dan kursi yang diduduki tidak nyaman. Pada anak-anak, sakit pinggang bisa terjadi akibat sering membawa tas punggung yang terlalu berat.

Gejala Sakit Pinggang

Gejala sakit pinggang dapat berbeda-beda pada setiap penderita, tergantung pada penyebabnya. Penderita sakit pinggang dapat mengalami gejala berupa:

  Pinggang pegal, kaku, atau seperti ditusuk

  Nyeri menjalar dari pinggang ke bokong sampai kaki

  Nyeri menjalar dari pinggang ke selangkangan dan alat kelamin

  Sulit untuk bergerak dan berdiri tegak karena nyeri di pinggang

  Sakit kadang memburuk di malam hari atau saat duduk terlalu lama

  Sakit terasa memburuk saat membungkuk, mengangkat benda berat, atau berjalan

  Tungkai terasa lemah atau mati rasa, tergantung pada letak saraf yang terjepit

Sakit pinggang biasanya berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu, terutama yang disebabkan oleh cedera otot. Pada beberapa kasus, sakit pinggang bisa berlangsung sampai lebih dari tiga bulan. Sakit pinggang sering kali sembuh dengan sendirinya. Waspadalah bila sakit pinggang terjadi secara berulang selama 1 bulan dan makin lama makin memburuk meski sedang beristirahat.

Bila nyeri pinggang disertai dengan gejala demam, paha mati rasa, tungkai terasa lemah, pinggang sakit saat batuk atau buang air kecil, gangguan buang air kecil dan buang air besar, berat badan naik atau malah turun drastis, serta apabila nyeri timbul setelah jatuh atau kecelakaan harus segera dibawa ke pelayanan kesehatan atau ke dokter karena bisa menjadi pertanda kondisi yang serius.

Klasifikasi Nyeri Pinggang

Nyeri pinggang berdasarkan waktu:

·akut,

Nyeri pinggang akut adalah keluhan nyeri pinggang kurang dari 4 minggu. Nyeri pinggang akut, sering sembuh spontan dalam beberapa hari.

·subakut

Nyeri pinggang sub-akut, keluhan kurang dari 3 bulan.

·kronik.

Nyeri pinggang kronis apabila keluhan lebih dari 3 bulan.

 

Diagnosis nyeri pada pinggang 

Untuk menentukan penyebab sakit pinggang, dokter akan menanyakan tentang karakteristik nyeri yang dirasakan dan apa yang membuatnya makin parah atau membaik. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa refleks dan jangkauan gerak pasien. Bila pasien tidak menunjukkan gejala yang serius, dokter bisa langsung memberikan pengobatan.

Bila sakit pinggang tidak juga hilang setelah beberapa minggu atau muncul gejala yang serius, dokter dapat melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti:

·Tes darah, untuk melihat kemungkinan infeksi atau peradangan, meliputi                             

    (LED), dan protein C-reaktif

·Pemindaian, seperti foto Rontgen, CT scan, dan MRI, untuk memeriksa struktur tulang, otot, dan ligamen, serta mencari tahu jika ada kondisi pemicu lainnya

·USG ginjal atau organ reproduksi wanita, jika sakit pinggang dicurigai berasal dari masalah di organ tersebut

·Elektrodiagnostik, meliputi elektromiografi (pemeriksaan aktivitas listrik otot), tes konduksi saraf (pemeriksaan kecepatan transmisi sinyal saraf), dan evoked potential test (pemeriksaan kecepatan hantaran saraf ke otak).

 

Referensi :

Bakta, M., Wibawa, D. N., Suega, K., & Somia, K. A. (2017). Improving clinical skills and knowledge on comprehensive management of internal medicine in social insurance era. Pkb-Trigonum Ilmu Penyakit Dalam Xxv53(9), 1689–1699.

Kusumaningrum, D., Samara, D., Widyatama, H. G., Parwanto, M. E., Rahmayanti, D., & Widyasyifa, S. A. (2021). Postur tubuh dan waktu duduk dengan keluhan nyeri punggung bawah (LBP). Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada10(1), 74–81. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.513

Ningsih, R. W., & Hakim, A. A. (2022). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian low back pain dan upaya penanganan pada pasien ashuma therapi Sidoarjo. Jurnal Kesehatan Olahraga10(1), 75–84.

Septadina, I. S., & Legiran. (2014). Nyeri pinggang dan faktor-faktor risiko yang mempengaruhinya. Jurnal Keperawatan Sriwijaya1(1).

( DOC, PROMKES, RSMH)