Berita

  • Home
  • Berita Detail

Pentingnya Serat Pada Penderita Diabetes Mellitus (DM)

Pentingnya Serat Pada Penderita Diabetes Mellitus (DM)

Narasumber :  Septa Clara Astiyah, SST, RD, MARS ( RSMH Palembang)

Saat ini dengan kemajuan sosio ekonomi masyarakat yang terus berkembang dan pelayanan kesehatan yang semakin baik dan merata, diperkirakan bahwa tingkat kejadian penyakit Diabetes Mellitus (DM) akan semakin meningkat dan penyakit ini juga diketahui dapat menyerang segala lapisan umur dan tingkatan sosio ekonomi sehingga prevalensi penderita DM yang membutuhkan perawatan di rumah sakit setiap tahun cenderung meningkat. Terapi nutrisi yang umumnya diberikan pada pasien DM selama dirawat di rumah sakit adalah Diet DM dengan rendah karbohidrat dan tinggi serat.

Kondisi kadar gula darah yang tinggi pada penderita DM dapat disebabkan oleh asupan Karbohidrat (KH) yang berlebihan. KH merupakan sumber energi utama yang menjadi bahan bakar berbagai proses dalam tubuh dengan menyediakan glukosa sebagai bahan bakar untuk beraktifitas. KH terdiri dari KH Kompleks dan KH Sederhana, jenis KH Kompleks mempunyai ikatan kimiawi lebih dari satu rantai glukosa sehingga membutuhkan waktu untuk diubah menjadi energi dan membuat rasa lapar timbul lebih lama. Biasanya KH Kompleks juga mengandung tinggi serat, seperti : beras, roti, gandum, jagung, tepung-tepungan, kacang-kacangan, dan sebagainya. Sedangkan jenis KH Sederhana hanya memiliki satu ikatan rantai glukosa sehingga mudah diserap oleh tubuh dan dapat menyebabkan kenaikan gula darah serta menimbulkan rasa lapar yang lebih cepat dibandingkan dengan KH Kompleks. Kandugan KH Sederhana terdapat pada sirup, gula, sari buah, madu, permen dan sebagainya.  

Serat adalah jenis KH yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan, tetapi di usus besar terdapat beberapa bakteri yang dapat menghancurkan serat tersebut menjadi komponen serat sehingga produk yang dilepas dapat diserap kembali dan dapat digunakan sebagai sumber energi. Golongan serat dibedakan menjadi dua, yaitu :

1) Serat yang larut dalam air

Serat ini mudah larut dalam air dan dipecah menjadi zat seperti gel di usus besar, dapat membantu menyerap kelebihan cairan di dalam usus saat diare, feses menjadi lebih padat dan berbentuk sehingga membantu proses penyembuhan diare, menurunkan kolesterol dan mengendalikan kadar gula darah.

Serat larut air terdapat dalam bentuk pektin, beta-glukan, getah alami, dan inulin. Pektin adalah jenis serat yang banyak ditemukan pada buah (apel, pisang, dan jeruk), sayur, dan kelompok polong-polongan.

Manfaat yang dapat diberikan oleh serat larut air adalah perlindungan pada organ jantung, menjaga kita dari diabetes, penurunan berat badan dan usus yang sehat.

Dalam sistem pencernaan, serat larut air khususnya kelompok oatmeal bisa menempel pada partikel kolesterol dan mengeluarkannya dari tubuh sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol sekaligus risiko penyakit jantung.

Selain itu serat larut air tidak terserap dengan baik sehingga tidak berkontribusi terhadap lonjakan gula darah sehingga menghindarkan kita dari risiko diabetes dan dapat menjaga gula darah tetap terkendali.

Serat larut air juga dapat membantu kita mendapatkan berat badan yang ideal karena serat membuat kita merasa kenyang tanpa perlu menambahkan banyak kalori ke dalam makanan dan saat serat menyerap air ketika melewati sistem pencernaan, ini membantu membawa kotoran serta mencegah sembelit dan diare sehingga meningkatkan kesehatan usus.

2) Serat yang tidak larut dalam air

Serat yang tidak larut air memang tidak dapat dihancurkan di dalam air dan dibiarkan utuh saat makanan bergerak melalui saluran cerna. Mengkonsumsi serat ini, akan membuat feses menjadi lebih lembut dan buang air besar menjadi lancar sehingga membantu mengatasi gejala konstipasi alias sembelit.

Sebaliknya bila kita diare dan mengkonsumsi serat tidak larut air, hal ini akan memperburuk keadaan karena serat tersebut tidak dicerna sama sekali sehingga keluhan diare memberat.

Kandungan serat tidak larut air didaaptkan dari kelompok biji-bijian (gandum, beras, atau jali), roti gandum, roti panggang, serealia, dan kacang-kacangan.

Manfaat yang diberikan oleh serat yang tidak larut dalam air adalah penurunan berat badan dan kesehatan saluran pencernaan.

Serat tidak larut air dapat memainkan peranan kunci dalam mengendalikan berat badan dengan mencegah rasa lapar dan jika kita mengkonsumsi banyak serat yang tidak larut air juga membantu  buang air besar secara teratur.

Secara garis besar, manfaat yang diberikan oleh serat adalah bukan sebagai sumber energi atau kalori dan dapat menurunkan kadar gula darah, karena serat ini mampu melapisi mukosa usus sehingga memperlambat penyerapan glukosa dan mengurangi kenaikan gula darah sesudah makan (post prandial). Asupan serat yang dianjurkan adalah 25 gr per hari dengan mengutamakan serat yang larut di dalam air (pektin dan gum) yang terkandung pada sereal, kacang-kacangan, sayuran dan buah-buahan, khususnya sayuran yang berdaun hijau dan buah yang dapat dimakan bersama kulitnya. Penambahan serat yang larut di dalam air pada Diet DM dapat menurunkan kadar gula darah, hal ini disebabkan di dalam usus halus serat tersebut dapat meningkatkan kekentalan isi usus yang secara langsung dapat menurunkan kecepatan difusi permukaan mukosa usus halus, akibatnya kadar gula darah mengalami penurunan secara perlahan sehingga kebutuhan insulin juga ikut berkurang.

Kandungan serat yang larut air per 100 gram berat bahan makanan yang dituliskan oleh Anderson, J.W (1988) dan Candlish, J.K, etc (1987), sebagai berikut :

1. Kelompok Sereal

Bekatul 5,24 gr Beras 0,92 gr

Bekatul jagung 1,16 gr Makaroni 1,81 gr

Oat bran 7,84 gr Terigu putih 1,70 gr

Roti putih 1,58 gr Graham crackers 1,22 gr

Roti coklat 2,03 gr

 

2. Kelompok Sayuran

Asparagus 5,30 gr Tomat 2,13 gr

Bit 7,50 gr Labu Siam 7,39 gr

Brokoli 13,63 gr Labu Siam 7,39 gr

Brussel sprouts 10,86 gr Bayam 6,56 gr

Sawi 8,68 gr Kentang 4,91 gr

Wortel 11,32 gr Letucce 4,70 gr

Kembang Kol 8,92 gr Kol 9,94 gr

Jagung 1,24 gr

 

3. Kelompok Kacang-Kacangan

Kacang polong 8,33 gr Kacang merah 5,26 gr

Lentil 1,69 gr Kacang putih 5,29 gr

 

4. Kelompok Buah-Buahan

Apel 4,48 gr Nanas 1,22 gr

Pisang 2,14 gr Pir 6,89 gr

Jeruk 6,47 gr Peach 7,60 gr

Setelah kita mengetahu kandungan serat yang larut air per 100 gram bahan makanan, maka kita dapat menghitung berapa total jumlah serat yang sudah dikonsumsi pada menu sehari-hari. Sebagai contoh jika kita makan nasi (serat 0,92 gr); ikan goreng (tidak mengandung serat); bening bayam (6,56 gr); tempe bacem (5,29 gr); dan buah pisang (2,14 gr) maka total serat yang sudah kita konsumsi sebanyak 14,91 gr untuk satu kali waktu makan. Jumlah kebutuhan serat bagi penderita DM adalah minimal 25 gr per hari agar dapat menurunkan kadar gula darah dan menurunkan kebutuhan akan insulin.

   

Referensi :

Candlish, J.K, etc, Dietary Fiber and Starch in Some Southeast Asian Fruits, Journal of Food Composition and Analysis, 1987.

Anderson J.W, Dietary Fiber Content of Selecter Food, The American Journal of Clinical Nutrition, 1988.

Almatsier, S, Penuntun Diet Edisi Baru, Gramedia, Jakarta, 2001.

https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/diet-nutrisi/serat-larut-dan-serat-tidak-larut-apa-bedanya

https://www.honestdocs.id/25-jenis-makanan-berserat-tinggi-menyehatkan

https://health.kompas.com/read/2021/11/18/190100268/15-makanan-tinggi-serat-yang-baik-dikonsumsi-untuk-kesehatan

Referensi gambar :

https://images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=Awr.0uVLY3RlWncm2AmJzbkF;_ylu=c2xrA3RleHQEaXQDQWxzb1RyeV9OBHNlYwNyZWwEcG9zAzI-?p=Makanan+Berserat&fr2=p%3As%2Cv%3Ai%2Cm%3Ars-top%2Cct%3Abing%2Crgn%3Atop%2Cpos%3A2&fr=mcafee&type=E210US885G0#id=36&iurl=http%3A%2F%2F4.bp.blogspot.com%2F-5vY6Suucj20%2FULBAVNb8H1I%2FAAAAAAAAFWU%2Fh8vvlVoF7iA%2Fs1600%2FMakanan-Berserat-Tinggi.jpg&action=click

 

DOC, PROMKES RSMH