trategi Branding di Media Sosial Rumah Sakit
(Suhaimi Humas RSMH)
1. Membangun Branding yang Kuat dan Konsisten
Untuk menciptakan branding yang kuat, rumah sakit harus terlebih dahulu menentukan brand identity yang mencerminkan nilai-nilai inti, visi, dan misi lembaga. Ini harus terlihat jelas dalam setiap konten yang dipublikasikan, mulai dari tone komunikasi, desain visual, hingga pesan yang disampaikan.
Konsistensi adalah kunci. Logo, warna institusi, dan gaya bahasa harus digunakan secara seragam di semua platform. Tim media sosial juga perlu memiliki pedoman komunikasi digital agar seluruh konten yang diposting tetap dalam kerangka citra rumah sakit, baik itu formal, empatik, ataupun edukatif.
Selain itu, penting untuk menyampaikan human touch. Masyarakat lebih mudah terhubung secara emosional dengan konten yang menunjukkan sisi kemanusiaan rumah sakit—seperti kisah pasien yang berhasil sembuh, dokter yang berdedikasi, atau kegiatan sosial rumah sakit.
2. Jenis Konten yang Efektif
ada jenis konten yang terbukti efektif dalam meningkatkan engagement dan persepsi positif:
- Konten Edukasi Kesehatan: Postingan mengenai tips kesehatan, pencegahan penyakit, atau penjelasan medis yang sederhana sangat diminati masyarakat. Infografis dan video pendek sering kali mendapat respons tinggi karena mudah dipahami dan dibagikan.
- Kisah Inspiratif Pasien: Konten berupa testimoni pasien atau kisah perjuangan dan kesembuhan bisa membangun kedekatan emosional dengan audiens. Tentunya, perlu izin resmi dan menjaga etika serta privasi pasien.
- Behind the Scene (proses atau kegiatan yang terjadi di balik layar atau di belakang panggung),: Menampilkan keseharian tenaga medis, persiapan operasi, atau kegiatan internal rumah sakit memberikan transparansi dan memperkuat kepercayaan publik.
- Program Sosial dan CSR: Dokumentasi kegiatan sosial, seperti bakti kesehatan atau donor darah, menunjukkan bahwa rumah sakit peduli pada masyarakat luas.
- Live Session atau Q&A dengan Dokter: Sesi langsung di Instagram atau Facebook bersama dokter untuk menjawab pertanyaan kesehatan sangat efektif dalam membangun interaksi langsung dan memperkuat posisi rumah sakit sebagai sumber informasi terpercaya.
3. Platform Media Sosial yang Efektif
Efektivitas platform tergantung pada target audiens:
- Instagram dan Facebook adalah dua platform paling umum digunakan untuk komunikasi kesehatan. Instagram efektif untuk visual branding dan menjangkau audiens usia muda hingga dewasa, sedangkan Facebook cenderung lebih kuat dalam menjangkau kelompok usia lebih tua dan komunitas lokal.
- TikTok menjadi sangat populer di kalangan generasi muda. Konten edukasi dalam bentuk video singkat, ringan, dan informatif bisa sangat efektif di sini, terutama jika dikemas secara kreatif.
- YouTube cocok untuk konten video edukatif yang lebih panjang, seperti penjelasan prosedur medis, seminar kesehatan, atau dokumentasi kegiatan rumah sakit.
- LinkedIn dapat dimanfaatkan untuk membangun reputasi profesional rumah sakit dan menarik kolaborasi dengan institusi lain atau tenaga medis.
Kesimpulan
Branding rumah sakit di media sosial harus dibangun dengan konsistensi visual dan pesan yang kuat, menyampaikan nilai kemanusiaan, serta memberikan edukasi yang relevan. Pemilihan platform juga harus disesuaikan dengan karakteristik target audiens. Dengan pendekatan yang strategis dan berkesinambungan, media sosial dapat menjadi alat efektif dalam membangun citra rumah sakit yang terpercaya dan dicintai masyarakat.
www.rsmh.co.id - blogger rsmh2024-2025 (suhaimi- Doc.humas)
https://www.instagram.com/reel/DLrnqTLSnSA/?utm_source=ig_web_copy_link&igsh=Mmd5a3o2aWE3N254