Berita

  • Home
  • Berita Detail

STUNTING DAN PENANGANANNYA

  • Hukormas
  • 01/02/2023

STUNTING DAN PENANGANANNYA

 

 

Dalam Bincang Sersan, Serius tapi Santai RSMH Palembang edisi Bulan Desember 2022, membahas mengenai stunting. Ada dua narasumber yang dihadirkan, dr Abarham Martadiansyah SpOG Subsp. KFM, Konsultan Vetomaternal, staf Medik Obstetrik Ginekologi FK Unsri RSMH. Dan dr Julius Anzar SpA(K), Ketua IDAI Sumsel, juga Staf divisi nutrisi metabolik KSM Kesehatan Anak.

 

 

Dr Abarham Martadiansyah SpOG Subsp. KFM, pada materinya yang berjudul Hamil Sehat untuk Generasi Hebat menjelaskan, mengenai makna pernikahan. Pernikahan adalah salah satu momen fase terpenting kehidupan. Fungsi utama pernikahan adalah menghasilkan generasi penerus yang berkualitas (reproduksi). Kehamilan harus dipersiapkan. Sebab hasil reproduksi (anak) adalah investasi terbesar, terbaik, terpenting. Periode tumbuh kembang terbaik adalah 1000 hari pertama kehidupan. Dan ini semacam cetak biru (blue print) seorang manusia.

 

Kehidupan kita bukan dimulai dari kelahiran. Melainkan dimulai pada saat konsepsi yaitu saat kehamilan. Lalu tumbuh hingga dewasa sampai usia 35 tahun. Setelah usia itu kita berdegenerasi. Pada 1000 hari pertama kehidupan, dimulai sejak usia minus 9 bulan hingga 2 tahun, pertumbuhan anak mencapai 80 persen. Setelah dua tahun hingga dewasa, pertumbuhan yang terjadi hanya tinggal 20 persen saja, dan di dalam 20 persen itu ada 5 persen saat remaja atau masa pubertas (12-15 tahun). “Jadi kalau sudah serius saat hamil, artinya sudah menabung 80 persen kehidupan. Dan, sisanya 20 persen tinggal dicicil saja untuk mencapai kehidupan 100 persen,” kata Dokter Abarham.

 

Dua Tahun Pertama Sangat Penting

Pertama kali hamil atau saat konsepsi, ukuran embrio hanya 2 nano meter atau sebesar 1 butir gula pasir. Kemudian, dalam perkembangnya ia membesar hingga menjadi seberat 3 kg (rata-rata) bayi lahir di Indonesia. Artinya, berapa miliar kali kita tumbuh selama proses tersebut. Hingga dewasa, rata-rata berat setelah usia 35 tahun, mencapai 60 Kg. Dan dari usia 2 tahun sampai 35 tahun itu, tidak banyak pertumbuhan kita hanya 20 kali. Itu menggambarkan betapa pentingnya periode awal kehidupan.

 

Untuk periode kritis perkembangan organ. Sistem saraf pusat sudah selesai pada saat persalinan. Organ Jantung sampai usia 8 minggu sudah selesai pertumbuhanya. Sebagian besar organ dalam yang mengatur fungsi utama tubuh, organ dalam, saluran cerna, sistem otak, komposisi tubuh,  sudah terbentuk sempurna saat kita lahir.

 

Apa saja yang bertumbuh selama proses itu? Pertumbuhan fisik. Satu sel saat konsepsi akan berkembang menjadi 500 triliun sel, pada usia 3 tahun. Berat badan bayi akan bertambah 3 kali dari berat lahirnya di tahun pertama. Perkembangan kognitif, mencakup perkembangan otak, 80 persen berat otak orang dewasa dicapai di usia 3 tahun, dan ada 900 kata telah dipelajari di usia 3 tahun. Kemudian, pematangan sistem kekebalan, perkembangan sistem imun, dan kolonisasi bakteri baik.

 

Kehamilan akan menentukan kualitas kita di masa mendatang. Asupan nutrisi sebelum dan saat kehamilan sangat menentukan tumbuh kembang anak. Berdasarkan penelitian, ada berbagai penyakit yang dapat diderita seseorang semasa dewasa, akibat kehamilan tidak sehat. Seperti hipertensi, obesitas, diabetes melitus, kanker, penyakit kardiovaskuler, dan lain-lain.

 

Perawatan Sebelum Kehamilan

Yang penting dilakukan adalah konseling pra nikah. Seperti melakukan anamnesis lengkap, lifestyle kedua pasangan, ada tidak penyakit lampau, penyakit keluarga, riwayat imunisasi pasangan, dll. Bagaimana jika sudah menikah? Kalau sudah menikah yang dilakukan adalah konseling pra konsepsi. Prinsipnya sama saja. Tetapi ditentukan dulu apakah kehamilan ini risiko tinggi atau tidak. Yang pertama ditanyakan adalah usia kehamilan. Kalau di atas 35 tahun, kemungkinan kelainan bawaan lebih tinggi. Kalau ibunya dengan DM, kemungkinan nanti akan hipertensi, dan lain-lain. Kalau sebelum hamil ibu menderita hipotiroid maka diobati dulu penyakitnya. Itulah tujuan konseling prakonsepsi. ¹

 

Perawatan Selama Kehamilan

Jadwal kunjungan ibu hamil ke tenaga medis, berdasarkan WHO model, yakni pada tiga bulan pertama satu kali, tiga bulan kedua satu kali, dan tiga bulan ketiga dua kali. Aturan WHO ini direvisi lagi tahun 2016, menjadi tiga bulan pertama satu kali, tiga bulan kedua dua kali, dan tiga bulan ketiga lima kali. Sementara di Indonesia aturannya masih tetap sama, yakni, empat kali visit tenaga medis selama kehamilan.

 

Konseling Kehamilan

Apa saja konseling yang dapat dilakukan selama kehamilan. Lifestyle harus bagus, nutrisi harus ADEKUAT, olahraga harus baik. Aemua olahraga ringan boleh dilakukan ibu hamil, yang tidak boleh olahraga periode terbang seperti berlari, melompat. Lalu, istirahat cukup, perilaku hidup bersih sehat, dsb. Dan yang paling penting dukungan keluarga.

 

Adakalanya kita berpikir, suami pendek istri pendek, anak saya pendek wajar. Ternyata tidak seperti itu. Faktor genetik benar berperan, tetapi hanya 20 persen saja, dan 80 persen faktor lingkungan, dan itu dipengaruhi nutrisi.

 

Stunting dan Wasting

 

Selanjutnya, dalam paparan dr Julius Anzar SpA (K), dengan judul materi, Penanganan Stunting dan Wasting pada Anak, memaparkan, peranan tenaga kesehatan dalam alur pelayanan stunting dan wasting di RSMH.

 

Menurut WHO, panjang badan atau tinggi badan menurut umur dan jenis kelamin yang kurang dari -2 standar deviation (SD) pada kurva standar WHO untuk anak kurang dari 5 tahun, disebut stunting.

Penyebab stunting, asupan nutrisi yang tidak Adekuat (kemiskinan, praktek pemberian ASI dan MPASI yang salah, ketersediaan pangan, dll). Atau pengaruh kebutuhan gizi yang meningkat akibat infeksi dan penyakit kronis. Sementara wasting adalah, perbandingan tinggi badan dan panjang badan dengan berat badan.

Prevalansi wasting dan severe wasting di RSMH periode 2019-Juni 2022, menyebutkan, angka wasting di 2019 yakni 30 persen, di Juni 2022 turun sedikit 25 persen. Artinha dari 2019 ke 2022 tidak begitu ada perubahan. Angka penderita severe wasting juga demikian, dari 54 persen (2019) menjadi 41 persen (juni 2022).

 

Prevalensi pendek dan sangat pendek di divisi nutrisi dan penyakit metabolik KSM Kesehatan Anak RSMH, 2019 jumlahnya 67, 03 persen, dan di Juni 2022 jumlahnya 58, 62 persen. Gizi kurang mencapai 24 persen, dan gizi buruk 26 persen.

 

Penyebabnya, tidak hanya faktor maternal, tetapi juga pengaruh lingkungan rumah. Seperti pola pengasuhan yang buruk, suplay air bersih, sanitasi yang tidak Adekuat. Kerawanan pangan di rumah tangga, misalnya mengalokasikan makanan potongan ayam besar untuk bapaknya sementara anak dapat potongan kecil.  Juga pengaruh inisiasi menyusu dini yang terlambat, juga faktor infeksi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.

 

Selain itu, faktor pemberian MPASI yang tidak Adekuat (distandarkan). Kadang orang tua tidak memperhatikan kualitas makanan, yang penting makannya enak, anak minta kalau tidak dikasih nangis, padahal makanannya tidak berkualitas.  Cara makan yang tidak ikuti kaidah foodrule atau aturan makan. Seperti makan tidak bileh distraksi, harus tepat waktu, atau makan tidak boleh diberikan sebagai hadiah.

 

Beberapa penyakit yang berkontribusi dengan stunting yang bisa dicegah dengan diagnosis dini dan pemberian pangan untuk keperluan medis khusus. Seperti kontribusi akibat pertumbuhan janin terhambat (berat dan panjangn badan bayi kurang), kontribusi terhadap stunting 20 persen. Lalu  pengaruh alergi mananan seperti alergi susu sapi, kontribusi terhadap stunting 13,8 persen dan 27,8 persen.

 



Mengatasi Anak Stunting

Caranya dengan deteksi dini. Di dalam buku KIA itu ada petunjuk bagaimana memberikan makanan yang baik pada anak. Stunting terjadi tidak serta merta tetapi pelan-pelan, ada perlambatan pertumbuhan. Terjadi sebelum penurunan status gizi, terjadi sebelum terdapatnya tanda klinis gizi kurang atau gizi buruk. Stunting juga dapat terkadi saat anak masih aktif dan tidak terlihat sakit atau kurus, dapat terjadi pada semua status gizi.  Ditunjukkan dengan laju pertumbuhan tingginya akan melambat. (*)

 

(Bincang Serius Tapi Santai RSMH Edisi Desember 2023)